TERASKATAKALTARA.COM, Bulungan – Bupati Bulungan Syarwani menyatakan bahwa, Learning Loss atau menurunnya kompetensi belajar siswa sudah terjadi di Bulungan sebelum masa pandemi Covid-19.
” Ini perlu kita akui sebelum pandemi learning loss ini sudah terjadi di bulungan, maka itu mari kita bersama sama memberikan dukungan dan membuka ruang diskusi bagaimana kita merumuskan langkah kedepan untuk mengejar atau meminimalisir
dalam mengahdapai learning loss di Bulungan ini, ” ujar Syarwani saat Menghadiri Talkshow dan Rakor Refleksi peningkatan dan pengembangan kompetensi guru program literasi berbasis Kelompok Kerja Guru (KKG), di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulungan. Senin, (13/12/21).
Syarwani juga mengatakan bahwa pembangunan Kabupaten Bulungan kedepan betumpu pada lima pilar yang di konsep secara akademis, secara pentahelix.
” dimana pada lima pilar itu didalamnya terdiri dari unsur Pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media yang bersatu padu. Ini bagian yang terintegrasi menjadi satu kesatuan, kalau ini terintegrasi learning loss di Bulungan ini bisa kita tekan,” ujar Syarwani.
Syarwani juga mengajak kepada pihak terkait untuk bersama-sama merubah mindset dalam menghadapi proses pembelajaran kepada peserta didik di Bulungan, sehingga tidak terjebak pada rutinitas pada kurikulum pendidikan.
” Kita sudah mendengarkan bersama permasalahan yang dihadapi oleh KKG dan guru berbeda beda. Maka itu Refleksi ini kita tarik kebelakang sehingga kita dapat melompat lebih jauh. Diharapkan proses memanusiakan manusia kepada anak di Kabupaten Bulungan ini harus kita lakukan kedepannya, ” ujar Syarwani.
Akibat dampak Pandemi sehingga Dunia pendidikan harus belajar dengan sistem Dalam Jaringan (Daring). Syarwani menyebutkan tahun ini sebanyak 7 desa di Bulungan yang blank spot sudah dibuka dan bisa menikmati jaringan seluler.
” Alhamdulillah Ini bisa dimanfaatkan oleh guru yang ada di wilayah Bulungan. Insya Allah tahun depan kita akan tambah lagi, namun akan dievaluasi lagi. Ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan, diharapkan kepada Kepal Desa, untuk meningkatkan anggaran dana desa nya dalam membantu menyiapkan perangkat informatika di desa yang masi blank spot, ” ujar Syarwani.
” Diharapkan KKG di Bulungan menjadi kekuatan kita sebagai refrensi dinamika pendidikan di Bulungan,” tandas Syarwani.(belasyarwani)