TERASKATAKALTARA, TANJUNG SELOR – Badan Pengurus Daerah (BPD) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Bulungan menggelar Musyawarah Daerah (Musda), pada Sabtu (19/10/2024) di Tanjung Selor. Hadir belasan pilar dan badan otonom dalam agenda pemilihan ketua salah satu organisasi masyarakat (Ormas) di Bulungan tersebut.
Musyawarah berjalan lancar dengan mengedepankan suasana kekeluargaan. Secara mufakat seluruh pilar maupun badan otonom sepakat memilih H Firman Arifai sebagai ketua KKSS Bulungan Periode 2024-2029.
Tonggak kepimpinan KKSS Bulungan, resmi beralih dari ketua sebelumnya H Muhammad Iqbal ke H Firman Arifai. Menerima mandat tersebut, dia menyampaikan apresiasi atas kepercayaan seluruh pilar.
“Terima kasih kepada semua pilar yang sudah memilih saya menahkodai ‘Kapal Pinisi’ yang ada di logo KKSS ini. Mari kita membawa KKSS lebih baik. Melihat lambang Pinisi, maka semua pilar saya akan membawa naik dan semua akan berlayar bersama,” kata Firman usai ditetapkan sebagai ketua terpilih.
Menurutnya, KKSS merupakan semangat kerukunan dan kebersamaan yang perlu terus dirawat. Untuk itu, dia meminta seluruh pilar dan warga Sulawesi Selatan (Sulsel) yang ada di Bulungan bisa bersatu dalam segala lini kehidupan.
“Tujuan dan cita-cita bisa tercapai, tergantung rukunnya penumpang di ‘Perahu Pinisi’ ini. Rukun itu kalau damaidan tidak ada pertengkaran serta satu hati. Kalau hati sudah bersatu maka ke depan KKSS akan lebih baik dan makin dicintai masyarakat Sulsel di Bulungan,” jelasnya.
Pria yang merupakan salah satu anggota kepolisian yang di Polda Kaltara itu bahkan berkomitmen untuk memberikan seluruh waktunya untuk kepentingan warga KKSS. Apalagi menurutnya, warga Sulsel yang ada di perantauan merupakan pengganti keluarga di kampung halamannya.
“Karena diamanatkan, saya bersedia 1X24 jam, kapan saja ada masyarakat yang butuh tenaga, jiwa dan pikiran saya bersedia. Dan saya hibahkan jiwa dan raga saya untuk kepentingan KKSS ini,” tegas pria yang pernah menjabat Kapolsek Tanjung Palas Timur tersebut.
Firman juga menerangkan, di perantauan perlu mengedepankan rasa saling menghargai. Perdamaian dan kesejukan bisa tercipta jika persaudaraan dapat tercipta dan terus terjaga.
“Prinsip saya, apabila organisasi mau hidup jangan coba-coba para pengurus menumpang hidup di organisasi. Saya juga ingatkan, saat ini momen Pilkada. Saya minta pada momentum ini, KKSS tidak dicampur adukkan sebagai organisasi dengan urusan Pilkada,” tutupnya menegaskan. (***)