Mengembangkan Ketahanan Pangan dari Kawasan Transmigrasi

BULUNGAN – Saat ini tersedia sekitar 50 ribu hektar kawasan pertanian dan 11 Satuan Pemukiman (SP) transmigrasi di mana masing-masing SP terdapat sekitar 300 KK transmigran di Kabupaten Bulungan. Kondisi tersebut disiapkan untuk mengembangkan ketahanan pangan.

“Kami dari pemerintah daerah juga mengajak masyarakat petani di luar kawasan transmigrasi untuk ikut menyediakan bahan-bahan pangan di Bulungan,” terang Bupati dalam virtual meeting bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Ruang Rapat Bupati pada Jumat (19/6). Bupati didampingi Kepala Bappeda dan Litbang, Dinas Pertanian serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bulungan memaparkan, masyarakat petani di desa-desa yang dulunya wilayah transmigrasi terdapat antara lain di wilayah Kecamatan Tanjung Palas, Tanjung Palas Utara, dan Tanjung Palas Timur.

“Sampai dengan tahun ini kita sudah punya tempat penggilingan padi di beberapa kecamatan, termasuk mesin pengering (dryer),” ungkap Bupati. Dilanjutkan, untuk wilayah Kecamatan Tanjung Palas, ada kerjasama dengan Bank Indonesia yang membantu mesin pengering sekaligus penggilingan padi. Adanya dryer dinilai penting karena iklim di Bulungan yang tidak menentu, kadang panas dan tiba-tiba hujan. Pemkab juga telah mengusulkan bantuan dryer ke Kementerian Pertanian untuk disediakan di masing-masing tempat penggilingan padi.

Ada pula kawasan pertanian sekitar 400 hektare di Desa Sajau Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Timur yang ditanami padi jenis Cimelati dan Trabas. Kemudian di wilayah Kecamatan Tanjung Palas Utara ditanami padi jenis Inpari 32. Selain padi, masyarakat petani juga digerakkan untuk menanam hortikultura seperti sayur dan bawang.

“Pemkab juga rencananya bekerjasama dengan salah satu perusahaan yang beroperasi di Bulungan, yaitu PT Sanggam Kahuripan Indonesia (SKI) untuk turut menyuplai beberapa limbah sawit yang dapat digunakan menjadi pupuk organik,” ungkap Bupati. Selain itu, Pemkab Bulungan juga telah bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura di Bogor, Jawa Barat sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan.

“Kita berharap Kabupaten Bulungan dapat menjadi sentra pangan maupun penyangga pangan, baik untuk daerah Kota Tarakan di Kalimantan Utara maupun untuk calon ibukota negara baru di Kalimantan Timur,” pungkasnya. (*)

Pos terkait