TERASKATAKALTARA.COM, MAKASSAR – Beberapa jam setelah Nurdin Abdullah tejaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), beredar kabar yang menyebutkan bahwa Gubernur Sulawesi Selatan segera ‘dilepas’.
Kabar itu disebar dalam pesan berantai, termasuk di grup-grup WhatsApp
Isinya menyebutkan bahwa Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah akan segera kembali ke Makassar pada Sabtu malam ini 27 Februari 2021 usai diperiksa KPK di Jakarta.
Dalam isi pesan tersebut, Nurdin Abdullah disebutkan akan balik ke Makassar dan memberikan keterangan pers terkait penangkapan dirinya oleh KPK.
“Insya Allah Sebentar malam Pak Gub balik ke Makassar, dan akan memberi keterangan pers,” demikian tertulis isi pesan berantai tersebut.
Pesan itu juga menyebutkan bahwa yang terjaring OTT KPK di Rumah Makan (RM) Nelayan Makassar adalah Sekretaris Dinas PU, Edy Rahmat.
“Yang di OTT sekretaris Dinas PU Edy Rahmat,” ungkapnya.
Kemudian pada saat OTT di rumah makan tersebut, terdapat ajudan Nurdin Abdullah yang disebut hanya diajak makan malam di lokasi OTT.
Sementara, Nurdin Abdullah dalam pesan berantai tersebut diklaim tidak mengetahui apa-apa soal kejadian di rumah makan itu.
“Dan saat OTT di RM Nelayan, ada juga ajudan hanya ikut makan malam karena diajak. Gub tdk tahu apa-apa,” tulisnya.
Lalu benarkan Nurdin Abdullah akan dilepas KPK malam ini?
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menegaskan bahwa Nurdin Abdullah beserta lima orang lainnya sampai saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif.
“Kami saat ini masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pihak-pihak yang tertangkap tangan. Di antaranya kepala daerah tersebut,” kata Ali Fikri, Sabtu 27 Februari 2021 seperti dikutip dari Detik.com.
KPK, kata Ali, berharap semua pihak bisa sabar menunggu proses yang sedang dilakukan penyidik.
Ia pun menegaskan akan segera mengumumkan status hukum keenam orang tersebut termasuk Nurdin Abdullah.
“Dalam waktu 1×24 jam kami akan segera menentukan sikap dari kegiatan tangkap tangan ini. Kami pastikan KPK bekerja sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” ujarnya. (int)