Masyarakat Adat Punan Batu Benau Sajau di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, patut berbangga. Mereka baru saja memperoleh penghargaan Kalpataru pada kategori *Penyelamat Lingkungan* dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 5 Juni 2024.
Penghargaan bergengsi ini diberikan atas dedikasi dan komitmen mereka dalam menjaga kelestarian hutan dan lingkungan di sekitar wilayah adat mereka. Masyarakat Punan Batu Benau Sajau sudah lama dikenal sebagai penjaga hutan yang ulung, dengan tradisi dan kearifan lokal yang mereka pegang teguh.
Sekretaris Komisi III DPRD Bulungan, Farida Silviawati, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian ini.
“Penghargaan Kalpataru ini merupakan bukti nyata bahwa masyarakat adat Punan Batu Benau Sajau telah berhasil menjaga hutan dan lingkungan mereka dengan baik,” kata Farida.
Farida menambahkan bahwa penghargaan ini menjadi inspirasi bagi masyarakat lain di Kaltara untuk ikut serta berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Penghargaan ini juga menunjukkan bahwa masyarakat adat memiliki peran penting dalam menjaga hutan dan lingkungan,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat Punan Batu Benau Sajau sudah membuktikan kepada semua kalangan bahwa menjaga kelestarian lingkungan ialah tanggung jawab bersama.
“Kita patut belajar dari kearifan lokal mereka dan bersama-sama menjaga hutan dan lingkungan untuk generasi mendatang,” ujarnya.
Masyarakat Punan Batu Benau Sajau memiliki tradisi dan kearifan lokal yang kuat dalam menjaga hutan. Mereka memiliki aturan adat yang melarang penebangan liar, perburuan liar, serta pembakaran hutan. Mereka juga mempunyai ritual adat yang bertujuan untuk menjaga kelestarian hutan dan lingkungan.
Komitmen yang senantiasa di tekuni masyarakat Punan Batu Benau Sajau dalam hal menjaga hutan telah membuahkan hasil. Hutan di sekitar wilayah adat masyarakat tersebut masih alami terjaga dengan baik serta masih menjadi habitat bagi berbagai makhluk hidup flora&fauna.
Penghargaan Kalpataru yang diraih oleh masyarakat Punan Batu Benau Sajau diharapkan dapat memotivasi kaum generasi muda untuk turut berperan serta dalam hal menjaga kelestarian lingkungan. Generasi muda patut belajar dari kearifan setempat masyarakat adat serta turut bersama-sama menjaga hutan dan lingkungan untuk masa depan yang lebih baik.
“Hutan dan lingkungan adalah aset berharga yang harus dijaga bersama. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian hutan dan lingkungan untuk generasi mendatang. Mari kita bergandengan tangan dan bersatu untuk menjaga hutan dan lingkungan demi masa depan yang lebih lestari,” ujarnya. *