TERASKATAKALTARA,TANJUNG SELOR – Kondisi bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Selor yang baru dibangun sekitar tiga tahun lalu kini mengalami retak di hampir seluruh ruangan. Menanggapi hal ini, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tanjung Selor pun angkat bicara dan mendesak adanya investigasi lebih lanjut.
Ketua HMI Tanjung Selor, Zulfikar, menyoroti bahwa RSUD merupakan fasilitas vital bagi masyarakat dan seharusnya dibangun dengan kualitas yang optimal.
“RSUD adalah salah satu layanan dasar bagi masyarakat. Kami merasa miris melihat bangunan yang seharusnya menjadi tempat pelayanan kesehatan justru mengalami kerusakan seperti ini,” ujar Zulfikar.
Ia juga mempertanyakan peran pengawasan dari Inspektorat serta tindakan hukum dari Kejaksaan terkait pembangunan RSUD yang menelan anggaran hingga Rp 30 miliar. Menurutnya, pengawasan terhadap proyek berskala besar seperti ini seharusnya dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi penyimpangan.
“Kami bertanya-tanya, bagaimana mungkin bangunan bernilai Rp 30 miliar ini tidak diperhatikan dengan serius? Padahal, RSUD Bulungan merupakan satu-satunya rumah sakit rujukan bagi masyarakat di pedesaan,” kata Zulfikar.
Lebih lanjut, Zulfikar menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan aksi di Kejaksaan Tinggi Tanjung Selor untuk menuntut transparansi dan pengusutan tuntas dugaan kejanggalan dalam proyek ini.
“Jika Kejaksaan tidak segera mengambil langkah tegas dalam penindakan hukum, kami akan mengonsolidasikan kasus ini bersama mahasiswa dan organisasi kepemudaan di Bulungan untuk menggelar aksi massa di kantor Kejaksaan Tinggi Tanjung Selor,” pungkasnya.
Kasus ini kini menjadi perhatian publik, dan masyarakat menantikan langkah tegas dari aparat penegak hukum dalam menyelidiki dugaan ketidakwajaran dalam pembangunan RSUD Tanjung Selor.